Tuesday, September 30, 2008

Malam takbiran

Hari ini hari terakhir puasa.
Hari terakhir sinetron Para Pencari Tuhan 2 favorit gue itu.
Hari terakhir gue bisa liat Komeng, Olga, sama Adul ngelawak pagi-pagi.
Serba terakhir banget hari ini.
Masa-masa gue menahan lapar dan dahaga siang-siang puanas.
Masa-masa pesantren seangkatan ke luar kota.
Masa-masa gue ngabuburit di depan komputer.
Masa-masa gue melototin tv buat liat Afgan bacain doa niat/buka puasa.
Masa-masa indah di bulan Ramadhan inilah yang bakal bikin gue kangen banget sama bulan puasa...
Ahhh I'm gonna miss this month so much.


Mohon maaf lahir dan batin ya..
Selamat hari raya Idul Fitri 1429H
InsyaAllah, I'll see you next year, Ramadhan.


Cheers,
Gladyza


P.S: SCTV taun depan Afgan lagi ya yang bacain doa niat/buka puasa.. Jangan Gita Gutawa..

Monday, September 29, 2008

Late night

Jam 23.55 WIB.
Hampir tengah malam.
Gue belum tidur.
Bukannya karena ga ngantuk.
Gila gue ngantuk banget.
Tapi gue nunggu papa pulang bawa makanan.
Aduh...
Kok jadi kayak gue punya bapak petani gini sih?
___________________________________

BAPAK UDAH PULANG!
Horeeeeeeeeeeeeeeeeee
Makan dulu yaa


XOXO,
Gladyza

Sunday, September 28, 2008

Ayam

Semua ayam. Papa ayam. Afgan ayam. Bodyguardnya Afgan lebih ayam lagi. Tapi tetap, ga ada yang lebih ayam daripada gue sendiri.

Apakah anda tidak mengerti apa yang gue maksud dengan kata ayam?
Ayam adalah kata yang gue gunakan untuk meng-curse something/someone.
I can't curse anyone with dirty words. I'm too innocent for that. (aaaah)

Kenapa mereka semua ayam?
Semua ini dimulai di Pacific Place, kemarin, pas Afgan baru selesai performing disana.

Acaranya seru. And I was having fun there.
Afgan nyanyiin semua lagu di albumnya. Ditambah beberapa lagu yang ga termasuk di albumnya. Like I was said, it was fun.

Tapi semuanya serba menyebalkan setelah acaranya selesai. Afgan turun dari panggung terus langsung dicover sama bodyguardsnya. Cewek-cewek di sekitar tempat itu langsung ngejar Afgan buat minta foto bareng atau buat salaman. Gue narik-narik Papa supaya bisa nemenin gue minta foto bareng sama dia. But, I guess it wasn't my luck. Papa malah narik gue supaya langsung pulang, as I ran to take a picture with him. Pokoknya tarik-tarikan gitu deh sama Papa. I know that my Dad was trying to protect me from the crowds of the crazy fanatic fans, tapi jadinya gue sama sekali ga bisa foto bareng Afgan, bahkan salaman doang, bahkan cuma memenuhi kepuasan gue dengan ngejar dia sampai mobil seperti yang cewe-cewe fanatik yang lain lakuin. Cuma ngejar doang, pa. Ngejar doang. It will means a lot to me.

Akhirnya gue kembali ke tempat gue nonton performance-nya Afgan tadi, disana mama udah nunggu. Mama senyum, terus nanya: "Gimana tadi foto bareng Afgan?"
Gue langsung nunduk, gue ngga tau harus jawab apa saat itu. Dan jawaban yang gue kasih ke mama adalah tangisan gue yang ga ada suaranya itu.

Mama langsung ngerti. Mama langsung ngajakin pulang. Mama tau aku mau langsung pulang. Sementara papa malah ga ngerasa bersalah, dan ngerasa kalau udah melakukan yang bener buat gue. Well, yes he did the right thing. I knew he did. Tapi itu ga bikin gue seneng sama sekali. Buat gue, kesenangan gue yang utama saat itu adalah untuk mendapatkan foto bareng Afgan atau cuma untuk salaman aja. Bukan untuk bebas dari kerumunan cewe-cewe gila yang fanatik banget sama Afgan. Gue ga peduli kalau gue terinjek sekalipun sama cewe-cewe itu. I don't care.

Selama perjalanan di mobil, dengan innocentnya, papa malah nyetel CDnya Afgan. Dan itu bikin gue nangis lagi.

Untuk lebih diperjelas, alasan gue menangis disini adalah: gue pengen ngerasain rasanya jadi orang yang punya rasa kefanatikan berlebih kepada seseorang. Gue belum pernah ngerasain punya idola yang mmm gimana ya, gue sukain bangetlah istilahnya. Ga pernah dalam sejarah hidup gue selama 13 tahun ini suka sama seseorang yang suka suka suka banget. For me, it's sow not kewl (pake logatnya Cinta Laura). Mending gitu suka bangetnya sama temen sekolah yang masih bisa direach dengan mudah, tapi ini sama artis, hhhhh. Tapi ya... mau gimana lagi, gue jadi begini sekarang. Sedih. Tapi seneng juga ya, hahaha, secara pengalaman hidup gue jadi bertambah gitu.

Mmmm kalo gue disuruh titip pesen sama Afgan ya, pesen gue ini nih:
"You just lose a chance to meet me, and you'll regret it."
Mantap.

XOXO,
Gladyza

Thursday, September 25, 2008

My first post!

Haloooo pembaca!

Gue, Gladyza P. Vanska, adalah seorang pelajar kelas 1 SMA yang punya banyak sekali nama panggilan. Lahir di Jakarta, 10 Januari 1995. Tertarik pada teknik informatika dan suatu saat nanti ingin bekerja di Microsoft Inc. cabang Indonesia. Lain-lain bisa dibaca di about me.

Gue mulai suka dunia blogging sejak kelas 2 SMP, udah pernah bikin 3 blog sebelum blog ini, 1 blog di Friendster, dan 2 blog di blogger.com. Semua blog itu sekarang udah gue hapus karena ga pernah gue update lagi. I guessed this blog will be my last blog. Hope that I'll stick to this blog for a very long time, so I can tell my whole life story to you (kaya ada yang mau dengerin aja).

Nama-nama blog gue sebelum blog ini adalah:
- Dyza's blog (blog Friendster)
- Me and My Pony Hair
- An Ordinary Girl's Journal

Cuma blog Friendster doang yang dulu rajin gue update, sementara blog-blog yang lainnya gue telantarkan. Gue cuma meninggalkan satu post di tiap blog itu, yaitu post pertama alias post perkenalan, terus gue ga pernah bikin post-post lanjutannya deh, hehehe.

Ya, kayanya segitu aja perkenalannya.
Thank you for reading my blog!

Cheers,
Gladyza